Iyo

Kamis, 08 Juli 2010

Handphone (Hp)

Hampir semua rakyat indonesia mempunyai handphone. Benda yang mewah pada abad 19an sekarang menjadi barang yang biasa saja. Dari yang hitam putih sampai yang bisa buat internetan. Dari masyrakat kelas bawah sampai orang berdasi pun memiliki handphone. Fungsi atau gengsi yang mereka pertahankan untuk memilikki handphone?  Semua kembali ke setiap individu yane memiliki. Ada orang kaya yagn memiliki handphone biasa-biasa saja karena lebih tertarik dengan fungsi dasar. Ada yang karena sedikit "pelit" akhirnya membeli hp dengan alasan tersebut. Bahkan kalangan kelas menengah kebawah berlomba-lomba untuk membeli handphone yang berfitur lengkap dengan harga yang mahal diluar batas gajinya sendiri. Apa motivasi mereka memilikinya? Ad yang karena tuntutan profesi sehingga membutuhkan handphone yang memiliki fitur yang lengkap. Ada yang cuma sebagai gengsi agar dilihat orang. Bahkan sekarang anak SD pun sudah memiliki handphone yang mahal dan berfitur lengkap. Sebenarnya apakah itu penting? Kebanyakan disalahgunakan untuk sesuatu hal yang tidak sepantasnya. Pengeluaran pulsa setiap bulan bahkan ada yang melebihi pengeluaran belanja. Apalagi sekarang ada handphne berfitur bagus dengan harga yang lumayan murah, sehingga masyrakat sekarang lebih gila mengkonsumsinya. Mungkin beda dengan ayah saya yang memiliki handphone CDMA kelas biasa dan susah sinyalnya. Tapi apa yang terjadi? Fungsi dan kegunaan handphone tersebut mala menjadi seperti telpon rumah. Bayangkan handphone selalu ditinggal dirumah. Jadi setiap ada sms atau telpon tidak tahu. Ditinggal dirumah dengan alasan tidak ada pulsanya. Trus ngapain punya handphone? Itu ciri khas orang yang rada "pelit" juga dalam hal handphone. Beli yang murah lagi. Orang tipe tersebut biasanya tidak tertarik dengan fungsi dan fitur handphone yang bagus karena harganya relatif mahal.

Tidak ada komentar: